In pensiundini

FIRE (FINANCIAL INDEPENDENCE, RETIRE EARLY)?


Mengutip dari halaman cnbc.com, yuk belajar bagaimana mengumpulkan 1 juta dollar dari hal-hal sepele, sebagaimana cerita dari Steve Adcock yang pensiun dini di usia 35 tahun.
 
Saya tidak akan pernah melupakan 23 Desember 2016. Itu adalah hari terakhir saya bekerja penuh waktu. Saya dan istri saya pensiun dini pada usia 33 dan 35 tahun masing-masing setelah mengumpulkan $870.000 dalam teknologi informasi. Dengan bantuan pasar, kekayaan bersih kami meningkat menjadi $1 juta tidak lama kemudian.
Saya tidak terlahir kaya. Kami tidak memulai perusahaan kami sendiri. Tak satu pun dari kami mewarisi sejumlah besar uang. Saya tidak punya pekerjaan sampingan saat itu. Kami telah mengumpulkan kekayaan dengan cara kuno - dengan bekerja keras dan melakukan kegiatan keuangan strategis.
Berikut adalah 13 hal yang sangat sederhana yang saya lakukan untuk melarikan diri dari perlombaan tikus setelah 14 tahun berkarir.

 1. Saya mengabaikan saran untuk "follow your passion".

Gairah kita cenderung ke sisi yang lebih kreatif, tetapi kita tidak selalu bisa membayar tagihan - kekuatan kita adalah kita bisa.
Misalnya, dalam kasus saya ini adalah foto. Tapi kekuatan saya terletak pada ilmu komputer. Gaji awal sebagai pengembang perangkat lunak adalah $55.000 pada tahun 2004 dan lebih dari $100.000 pada tahun 2016. Jika saya memutuskan untuk mengikuti hasrat saya, saya tidak tahu apakah saya akan menghasilkan begitu banyak uang.
Menggabungkan hobi dengan karir berpenghasilan tinggi yang dapat dipasarkan adalah mungkin, tetapi tidak sesering yang Anda kira. Bangun karier yang Anda sukai.

2. Saya belajar dari jutawan. Sepanjang karir saya, saya telah bekerja dengan banyak orang kaya. Alih-alih cemburu padanya, saya mencatat.

Saya tidak akan pernah melupakan Brian, yang bekerja dengan saya setelah kuliah. Dia beberapa tahun lebih tua dari saya dan mengendarai Honda Accord berusia 6 tahun. Dia adalah seorang jutawan, tetapi dia memiliki jam tangan Casio yang murah dan tidak mengenakan pakaian desainer. Selalu pertama di kantor, Brian tidak pernah terlibat dalam politik kantor dan sering mengajukan diri untuk mengambil lebih banyak tanggung jawab. Dia tidak datang dari uang. Sebaliknya, ia membuat kekayaannya dengan berinvestasi dan mengendalikan pengeluarannya.

3. Saya menyingkirkan pecundang dari hidup saya. Jika Anda hanya bergaul dengan orang-orang yang suka minum dan nongkrong di bar, kemungkinan besar Anda akan mengembangkan kebiasaan mencuri uang yang sama.

Dengan meningkatkan teman Anda, Anda meningkatkan hidup Anda. Terhubung dengan top performer di kantor. Saya menghabiskan waktu ekstra dengan orang-orang yang lebih sukses dari saya. Misi saya adalah membangun hubungan dengan mereka. Kebiasaannya menular padaku Kami saling memotivasi.
Saya mulai membuat keputusan keuangan yang lebih baik dan mengurangi alkohol. Di tempat kerja, saya bekerja lembur secara teratur dan meminta kenaikan gaji dan promosi serta kinerja terbaik.

lanjut di postingan berikutnya yaa

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In ngomongsendiri

Menuju 2022

Pergantian tahun tinggal sepekan lagi, bagaimana 2021mu teman?

Tarik nafas dalam, hembuskan, ffiuhh.

Sejenak ingin sharing ditengah nafas yang bunyi ngak ngik, karena asma kambuh. Hiks. Padahal udah ngurangin jajan eskopi, ya mungkin kecapekan aja. Baru pulang dari dokter, masih pagi, niatnya langsung ke kantor habis periksa dokter malah suruh istirahat 2 hari. Baiklah. Tahu kan  namanya sesek napas kalo dibawa tidur tambah nyesek yawes mari kita ngobrol saja yaa.

2021 bukannya ga dirasa, tapi berasa cepet aja sudah Desember.



Inget sekali awal tahun 2021 belajar tentang investasi, baca-baca saham, reksadana,P2P, mantengin youtube nya bang Dody Bicara Investasi, Felicia Putri Tjiasaka,  sampe Raditya Dika. Wuih haha. Sebenarnya berawal dari akhir tahun 2020, lagi cek ricek keuangan, eh berasa kere. Ada ga sih yang gitu? 

Bukannya gak bersyukur, bukan. Tapi di umur yg bisa dibilang gak muda (diatas 30 FYI) saya merasa gak punya asset produktif. Dana darurat seadanya, tabungan haji gak genep-genep, rumah engga punya, apalagi dana pensiun ga pernah kepikiran.

Emang sih untuk dana pensiun udah dipotong tiap bulan dari gaji, tapi berkaca dari orang tua yang juga pe en es, ternyata untuk menghidupi masa tua dengan uang pension segitu engga cukup gaes. Belum kalau sakit butuh ini itu. Hmm. Berat.

Saya cukup mengapresiasi diri sendiri sepanjang 2020 - 2021 sangat sangat membatasi diri belanja onlen. Serius. Baju, tas, sepatu juaraang banget beli. Bisa dicek akun shopee saya. Eh. Paling beli kado, obat herbal atau skinker (teteup yak, hihi).

Oke balik lagi di awal tahun 2021, dari belajar mulai nyoba investasi, deg-degan bukan main. Yang namanya untung rugi itu bener-bener ga bisa ditebak. Meski udah riset berminggu-minggu, tapi masa depan gak ada yang tau. Jadi buat kalian yang mau belajar invest harus ditanamkan di diri kalian untuk siap rugi lahir batin, dan jangan pakai uang panas, pake uang dingin yang gak akan mengganggu kebutuhan rutin kalian sehari-hari. Dan jumlah maksimalnya yang siap kalian ikhlasin kalo rugi.

Kalo mental belum siap, plis stop dulu, jangan main investasi apalagi dibela-belain pake duit pinjol. Hadeuh jauh-jauh deh. 

Sebelum investasi pastikan dana darurat kalian aman, pemasukan dan pengeluaran tercatat dengan baik, dalam artian gak minus ya.

Nah kalau udah ada lebihan, baru deh silahkan belajar dan pilah pilih instrumen investasi yang pas di kantong dan nyaman di hati. Ciee. Iya serius. Saya mulai nabung emas dari 2015, pakai onlen juga sih, di Gold Gram, tapi diitung-itung kenaikan gak begitu signifikan. Sekitar agustus 2015 harga per gram sekitar 479 ribu rupiah, sekarang di Bulan Desember 2021 harga per gram 822ribu rupiah. Butuh waktu enam tahun untuk dapet keuntungan sebesar 70 persen, kalau dirata-rata keuntungan per tahun 10 sd 11 persen. Masih kalah dengan saham atau P2P yang bisa mencapai 20 persen per tahun. Cuma, dengan catatan risiko nya juga gede. Gak jamin selalu untung setiap tahun. Buat kalian yang masih belajar, invest di emas bisa dicoba. 

Intinya sekarang informasi tentang investasi sudah gampang banget diakses dimanapun, sosmed dan aplikasi bertebaran bisa kalian optimalkan buat belajar. Buat kalian yang udah capek foya-foya haha, inget dunia ini berputar, cukupkan, siapkanlah untuk masa depanmu baik-baik. Apalagi sekarang jaman udah semakin gak menentu, virus pun makin canggih, dunia digital udah merajalela, metaverse udah di depan mata (nah apalagi nih?) pokoknya banyak belajar dan buka mata.

Oke pindah ngomongin kerjaan, gak ada yang spesial, meski udah mulai sering WFO dan dines luar kota. Eh ada ding satu hampir lupa, kemarin persis, baru hari Selasa kemarin , setelah sebelumnya uji kompetensi dan ngurusin administrasi ini itu alhamdulillah SK Jabatan Fungsional turun juga, tinggal nunggu panggilan pelantikan. Semoga lancar. Aaamin.

Daan tiba saatnya ngomongin masa depan. Ihiy. Dengan mengharap ridha Allah dan restu orang tua (laah apaa sik gaje ) oke stop. Haha. Jujur 2021 saya merasa gak segalau tahun-tahun sebelumnya. Saya menjadi pribadi yang semakin logis dan realistis. Masalah keluarga, pertemanan, kerjaan, saya usahakan selalu gak dibikin overthinking. Ngerti gak?

Gini maksudnya ada suatu masa ya kita sebagai manusia itu cemas dengan masa depan, khawatir ini itu, tapi ya gitu, dipikiiir terus, dimasukin ke hati sampe nangis-nangis kalau mau tidur. Trus? Udah. Cuma bikin capek diri sendiri tapi ga ada solusi kan? 

Iya overthinking itu cuma bikin capek, jadi benerin apa yang bisa kamu kontrol, lakukan apa yang bisa kamu lakuin. Udah gitu aja. Masa depan ga ada yang tau, jadi stop cemasin apa yang belum terjadi, dan belum tentu akan terjadi.

Nah, kembali ke hal-hal yang bisa kita kontrol dari diri sendiri. Ke depan saya berusaha membangun kebiasaan baik. Sekecil apa pun itu. Contohnya makan yang sehat, banyak minum air putih, kurangin konsumsi gula, mulai olahraga setiap hari meski sebentar, tidur cukup, stop begadang.

Gampang? Belum tentu haha. Olehraga tiap hari itu berat loh, skip nonton drakor malem-malem apalagi haha. Tapi bisa. Serius. Jalan kaki pagi-pagi atau plank 2 menit udah diitung olahraga juga. Jujur, udah berbulan-bulan saya ga ngikutin drakor  apapun, Hometown Chacha gak kelar, Hospital Playlist apalagi.  Kemarin malah nonton Search.WWW juga sambil nyetrika baru sampe episode 5, trus belum pengen lanjut nonton sampe sekarang.

Kuncinya ada di diri kita masing-masing. Kalau pikiran kita udah nge-set apa-apa yang menjadi prioritas, pasti aktivitas kita juga akan otomatis menyesuaikan untuk menyingkirkan hal-hal gak penting, dan lama-kelamaan akan jadi kebiasaan.

Satu lagi kebiasaan yang (niatnya) akan saya bangun kembali, karena sempet hilang dari kebiasaan lama saya. Yakni baca buku. Ya ampuun, bertahun-tahun saya gak khatamin buku apapun, fiksi or non fiksi. Sedih. Yang berasa dari kurangnya kebiasaan membaca adalah, males nulis, mentok ga punya ide. Bikin laporan aja saya stuck, beneran. Secara visual, kita terlalu dibuat terlena dengan konten medsos dan you tube, sehingga menurut saya otak kita melemah, susah memproses ide atau pikiran menjadi kata-kata atau tulisan yang sistematis.

Jadi pe er saya selanjutnya adalah mulai lagi baca buku, apa pun. Harus dimulai, dan harus bisa. InsyaAllah.

Oke mungkin itu dulu untuk sharing kali ini. Semoga bisa lanjut untuk sharing kebiasan-kebiasan baik di tahun depan.


Be Happy and Healthy yaa.


Wassalam.

 

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In ngomongsendiri

Dear My Self

 Hai, 

Kamu apa kabar

Masih suka galau?

Masih suka buat planning banyak-banyak?

Masih suka bikin diet jurnal tapi ujung-ujungnya mandeg? Haha

Its okay!

Iya, tahu

Sudah Desember 2021

Menghitung hari akan masuk 2022

 

Tapi,

Terimakasih ya

Sudah bertahan sekuat tenaga

Sudah berjuang sepenuh hati

Sudah berdoa tak kenal henti

Sudah bersabar di setiap sisi

Thank you!

 

Untuk kamu, diriku sepuluh tahun yang lalu.

Kamu hebat!

Berani mencoba apa pun untuk menjadi lebih baik

Resign kerja

Ikut lomba wirausaha

Jualan salad di BARA

Bangun pagi-pagi nyiapin semuanya

Begadang belajar buat seminar tesis

Gak takut nyoba hal-hal baru

Selalu ngirit tapi gak medit

Haha

 

Semangat ya

Sepuluh tahun sudah berlalu, 

Sungguh, banyak hal yang gak kita tahu

merasa dunia semakin sempit

semakin sakit

semakin merasa manusia begitu tak punya hati

sabar ya

tetaplah berusaha menjadi baik

karena dunia masih butuh orang-orang baik

keep trying

keep fighting!




Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In me motivasi

Be a Happy Person

 Anyeoongg chingu!

How’s your feeling?


Seringkali kita lupa menanyakan pada diri kita sendiri, hai apa kabar kamu? Mencoba jujur sejujur-jujurnya tentang apa yang kita rasakan. Sejenak berhenti dari segala rutinitas dan kesibukan sehari-hari.


Iya, seperti yang saya alami kemarin saat ada pesan masuk dari kawan yang bisa dibilang tak begitu dekat. Mengomentari foto status saya dan bertanya :

 

“Bagi tips dong bu kok selalu keliatan ikhlas dan bahagia walau kerjaan banyak dan ga jelas”

 

Spontan saya jawab dengan apa adanya, apa yang saya alami dan rasakan. Tapi tak lama kemudian saya merenung dan mikir. Emang iya saya keliatan bahagia bagi orang lain? 

Serius? 

Haha. 

Padahal kan sering ngomel juga kalo lagi kesel, misuh-misuh kalo kerjaan banyak. Kadang nangis juga malem-malem (emm beberapa minggu ini emang jarang si, sibuk gawean soalnya).

Yaa mungkin karena jarang ketemu juga sama kawan yg nanya tadi, jadi dia gak tau keseharian saya. Sekalinya ketemu saya keliatan seneng kali ya, ketawa-ketawa mulu meski lagi kerja. Disyukuri aja, komennya positif, alhamdulillah.

 

Daan, tambah lagi hari ini ada pesan masuk lagi, dari temen kantor yang jarang ketemu juga. Beberapa kali kirim pesan pasti masalah kerjaan. Tak disangka hari ini justru menanyakan kabar dan menyemangati. 

Wow. 

Ini sesuatu banget bagi saya yang sebatang kara. 

Halah.

Sama diri sendiri aja jarang-jarang nanya kabar, ini orang lain tiba-tiba nanya kabar. Kan seneng aja gitu.  Kalian ngerasa gitu juga kah?


Karena di masa-masa kritis sekarang ini seringkali kita abai pada kondisi psikis kita. Dan tanpa disadari lama kelamaan ruhiyah kita kering dan emosional tanpa sebab. Dikit-dikit galau, sensi, baper atau overthinking gak jelas. 

Dan ketika ditanya apakah saya bahagia? 

Tunggu sebentar, karena ternyata ini pertanyaan sulit. 

Angel iki.

Kadang, kita menyandarkan kebahagiaan dengan kondisi tertentu dan bergantung pada orang lain. 

 

I’m happy with you, you make me sad, etc

 

Padahal yang memutuskan bahagia atau tidak, diri kita sendiri. 

Plis, saya juga masih belajar, belajar mengkondisikan hati dan pikiran. 

Agar tak bersandar pada orang lain untuk bahagia. 

Jika kita bersyukur, insyaAllah akan ditambahkan lagi nikmat-Nya. Lagi dan lagi. 

Dan satu lagi. 

Pasrah. 

Biarkan semesta bekerja, proses dan usaha ada di tangan kita, namun hasil sungguh seringkali bukan kuasa kita. Minta lah pada Sang Penguasa Segala.


I’m happy with me. 

Myself. 

Enough.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In me

Syndrom Akhir Tahun

 


Tahun 2020 berakhir hari ini dengan suasana yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Di tengah pandemi yang entah kapan berakhir, kita terpaksa menikmati pergantian tahun di rumah saja, tanpa kumpul-kumpul atau begadang tengah malam. Sebenarnya untuk saya sendiri sih sama saja . Malam tahun baru saya terbiasa di rumah saja, meski ga bisa tidur juga karena jedar jeder suara petasan di luar sana. Saya lebih menikmati suasana pergantian tahun untuk diri saya sendiri.

Evaluasi diri, merencanakan mau apa tahun depan. But, 2020 is a sad year. Truly sad. Saya akui pekan ini banyak menangis. Cemas, takut, kecewa, sedih. Feel alone. Padahal sedari bulan agustus saya menyiapkan akhir tahun dengan penuh harap, membangun kebiasaan baru, mencoba optimis, mengurangi sosmed, mengurangi drakor, banyak membaca, membuka hati dsb.

Tapi sepertinya saya kembali lelah. Penghujung tahun ini saya kembali menangis, gelisah, setiap hari. Saya merasa 2020 ini emosi saya diaduk-aduk tanpa henti. Dan kacaunya, saya tak bisa membangun optimisme  seperti biasanya. Rasa sedih begitu mendominasi hingga saya terlalu takut untuk berharap. Takut kecewa.

Bagaimana denganmu? 

Saya harap kondisi kalian jaaauh lebih baik.


Selamat Tahun Baru!

Salam.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

Instagram Shots

Instagram

Flickr Images

Popular Posts