IKIGAI

Saya menemukan IKIGAI saya, Klik untuk melihat hasil lengkap saya!: Temukan diagram IKIGAI saya, keseimbangan sempurna dari apa yang saya sukai, apa yang saya kuasai, apa yang bisa saya bayar dan apa yang dibutuhkan dunia.

Udah nyoba baca tautan di atas?
Paham?
Kalau saya enggak. Terlalu rumit.
Sebenarnya udah pernah denger konsep IKIGAI ini dari dua tahun yang lalu kalo gak salah. Cuma ya selintas aja karena belum terlalu tertarik, dan saya pikir sebelas dua belas sama konsep follow your passion, cuma dari Jepang. Itu pikir saya. Yang menarik adalah ketika semakin didengar, IKIGAI ini mematahkan teori passion, bahwa elu gak akan bisa sustain kalo cuma ngikutin passion, passion doang gak akan ngasih kamu makan, bla bla bla.

Teori dari buku yang banyak beredar, IKIGAI ini adalah irisan dari 4 hal besar, yaitu :
  1. What you LOVE
  2. What you are GOOD at
  3. What the world NEEDS
  4. What you can be PAID for
Oke saya baca dan lanjut nyobain tesnya di https://IKIGAItest.com/id/id-full/?iD=3b1fdf89e714, ada 4 tahapan pertanyaan, dan lumayan bikin ngantuk karena lama gak pernah ikut tes macam ini haha. Intinya si kita diminta memilih mana pekerjaan atau aktivitas yang kita suka-benci, yang kita kuasai atau merasa pandai, mana yang tidak bisa dilakukan, yah seputar itu. 

Entah karena terlalu banyak pertanyaan yang harus dijawab, sehingga lama kelamaan saya bosan dan asal jawab, maka hasil yang saya peroleh terlalu rumit dan beberapa kurang relevan dengan pribadi saya. Gak ngerti juga kalo cara memahami resultnya yang salah dan perlu bantuan konselor atau gimana. Ada yang bisa bantu?



Jadi result besarnya memberikan kesimpulan kalau IKIGAI saya adalah Organized Creator, tapi tertulis juga pada diagram hasil bahwa pekerjaan saya Healthcare Practitioners, ini yang gak ngerti.

Trus hasil selanjutnya :

  1. My Passion (kamu suka dan kamu bisa) hasil tes saya Personal Care and Service   (ngaco, saya gak tahan menangani komplain atau melayani orang);
  2. My Mission (kamu suka dan dunia butuh) yakni Life, Physical and Social Science  (yang ini lumayan relevan);
  3. My Vocation (keahlianmu, dunia butuh dan kamu dibayar) hasilnya Management  (cocok lah yaa dengan pendidikan saya)
  4. My Profession (kamu bisa dan kamu dibayar) muncul Education, training and library (kurang relevan, saya suka buku dan perpustakaan tapi ternyata saya gak bisa ngajar)

Gimana, udah nyoba juga? Sama gak hasilnya? Atau cocok aja punya kalian?
Ya hasilnya memang mungkin, mungkin ya, diarahkan se-obyektif mungkin, jadi kalau banyak hal yang kurang kita sukai atau cocok tapi itu yang dunia butuhkan saat ini. Jadi mengarahkan ke potensi pengembangan karier masing-masing orang.

Kemudian ketika dicari lebih banyak tentang IKIGAI ini, saya malah menemukan adanya misconception atau bahkan ada yg bilang misleading terkait teori IKIGAI yang banyak beredar. Salah satunya bisa dibaca disini https://IKIGAItribe.com/IKIGAI/IKIGAI-misunderstood/ dimana menyebut bahwa Diagram Venn IKIGAI yang menyebar luas itu merupakan Westernized IKIGAI, bukan murni IKIGAI dari Jepang.  Jadi Diagram Venn tersebut adalah sebuah interpretasi penulis Barat yang mencoba menerjemahkan menjadi komponen-komponen yang dianggap akan lebih mudah dipahami.
Dan ternyata kalo diulik lagi, konsep IKIGAI sendiri tidak serumit itu, kawan. Karena jika ditelusuri lagi, dibaca lagi dari Budayawan atau Ilmuwan Jepang sendiri, IKIGAI ini  adalah sebuah NILAI yang merupakan integrasi dari tujuan dan perasaan untuk hidup. 

Ngerti gak? Haha. ya  gampangnya alasan yang membuatmu hidup, bangun dan beraktivitas di pagi hari dengan semangat. Dan IKIGAI ini sifatnya sangat personal dan tidak berkaitan dengan status ekonomi. Bahkan dicontohkan ada yang menyebut “This child is my IKIGAI”.

See?
Sesederhana itu. 

Iya manusia emang suka overthinking, kemana-mana, padahal jawabannya simpel. Dan kita sendiri yang tahu pengennya kita apa, alasan untuk hidup setiap hari itu apa. 
Kita tuh hidup kebanyakan perintilan dan aksesoris gak penting. Sampai melupakan hal-hal esensial dan mendasar, (halah ngomong apaaa aku?). 
Maaf yaa masih belajar memahami hidup dan mengendalikan overthinking nih.  Pada gitu juga gak sih? Overthinking lanjut galau terus mellow. Lho? 
Ya gitu deh.
Galau boleh, tapi jangan keterusan ya, galaunya harus tetep produktif. 
Setuju?

Jadi apa IKIGAI-mu, kawan?








Comments

Popular Posts